Friday, December 2, 2016

Matahari


"Matahari mengeluarkan cahayanya yang paling indah di sore hari,
saat menjelang malam,
saat bulan bersiap naik ke tahta dan menguasai langit.
Cahaya oranye, merah, dan keemasan disambut indahnya langit biru yang terpantul dari laut dan samudra.
Supaya esok,
langit tetap ingat pada mataharinya yang memesona.
Aku pun akan memberikan yang terbaik yang bisa kuberikan padamu,
agar kau terus ingat padaku,
pada esok, setiap hari yang kau lalui.
Dan kuharap, seperti langit, 
Kau bisa menyambut pesonaku, meski itu yang terakhir..."

copas from "A Life"-Silvia Arnie

Tuesday, November 29, 2016

Dear myself...

jika kamu merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia,
ALLAH tahu betapa keras kamu sudah berusaha.

ketika kamu sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih,
ALLAH sudah menghitung airmatamu.

jika kamu pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berlalu begitu saja,
ALLAH sedang menunggu bersamamu..

JADI, bertahanlah ! :)



Ya Allah, saya mau bilang semuanya sama dia. Tapi saya takut, takut dia akan hilang. Saya harus apa Ya Allah? Saya udah ga sanggup...

Saturday, November 26, 2016

Surat Cinta Buat Kamu. Kalo Kamu Mau.

Kenapa suka cosmic dan hujan?

Tidak ada alasan khusus, kalau aku suka, ya suka saja. Begitu pun kalau aku tidak suka, ya tidak suka saja. Kadang tidak ada alasan khusus. Suka cosmic dan  hujan, mungkin sama seperti, suka pakai sendal jepit, suka pakai lipstick, suka pakai eyes-shadow, suka pakai kaos kegedean, suka pakai celana pendek, suka warna orens dan ungu, suka sore, atau suka kamu.

Suka. Ya, suka saja, tidak perlu alasan.

Tapi setidaknya, menurut aku cosmic itu misterius dan hujan itu cerewet sekaligus bikin nyaman. Atau ke-cerewetan yang nyaman. Buktinya? Kegiatan tidur di hari hujan, nyaman sekali untuk dilakukan. Tetapi tak ada alasan kenapanya. Sangat misterius. 

Sama halnya ketika ditanya, kenapa suka menulis? aku tidak bisa menjawab. Hanya diam saja, mengangguk-angguk, kemudian senyum-senyum sendiri. Aku pikir itu senjata yang paling ampuh, ketika tidak mau menjawab, atau memang tidak tahu jawabannya.

Maaf, tapi aku memang tidak tahu. Serius.

Tapi diam-diam aku suka menulis cerita hidup. Mula-mula dinikmati sendiri, lama-lama mulai suka pamer. Jujur, tulisan aku biasa-biasa saja. Malah terkesan seperti sampah. Prosesnya juga biasa-biasa saja, hanya dari tulisan pensil di dalam notes kecil yang sering aku bawa kemana-mana, kemudian aku pindahkan ke PC dan kemudian setelah punya netbook aku pindahkan ke netbook. Sesederhana itu.


Menulis cerita hidup atau terkadang menulis puisi itu seperti memindahkan rintik hujan ke dalam kertas, membayangkan keadaan cosmic di luar angkasa sana. Apa disana ada hujan? Jika ada, bagaimana dengan aliennya?
Ah masa bodo. Hujan itu kadang deras. Kadang rintik satu-satu. Kadang gerimis tipis-tipis. Butuh spasi atau tidakbutuh spasi sama sekali, untuk meninggalkan hening, setelah deras panjang. Terserah penulis-nya saja. Kalaupun, tak ada hening, silahkan pembaca mencipta ‘hening-nya’ sendiri.

Kamu, pembaca ceritaku. Selalu setia. Bagaimana menurutmu?

Hujan, siaran tentang cosmic, menulis, dan puisi. Aku suka semua. Mereka cerewet. Tapi punya sisi hening. Mungkin itu jawabannya, kenapa aku suka menulis: mempunyai dinamika, cerewet, dan hening. Sama dengan  tetesan hujan yang pendek-pendek, tapi ada hening panjang setelah derasnya berlalu.

Dan kamu. Saya suka. Karena kamu itu hening dan misterius . Menyukaimu pun takbutuh spasi.


Tuesday, November 22, 2016

Addiction


I've been in love, it's like a narcotic. At first, it brings the euphoria of a complete surrender. The next day you want more. You are not addicted yet, but you like the sensation, and you think you can still control things. You think about the person you love for two minutes then forget them for three hours. But then you get used to that person, and you begin to completely dependent on them. Now you think about him for three hours and forget him for two minutes. If he's not there, you like an addict who can't get a fix. And just as addicts steal and humiliate themselves to get what they need, you are willing to do anything for love.

- Paulo Coelho, By the River Piedra I sat and Wept.



p.s.

Well, that's true though.. Even I think it seems so ridiculous.

Thursday, November 17, 2016

I'm Sorry

sometimes, I get jealous thinking someone else could make you happier than I could do.
but I guess it is just my insecurities acting up.
because I know I am not the pretiest, smartest, and most fun and exciting.
but I do know that no matter how hard and long you look, you'll never find somebody that loves you like I do.

Wednesday, November 16, 2016

Okay, Let's Smile !


Hai guys, here I am trying to be cool again, trying to produce smile as much as I could. But cannot if you ask me to laugh, that seems little bit hard to do right now :)

Why do I want to force myself to smile?

Because.. Studies and Science prove that when you smile, whether you feel happy or not, your mood will be altered. I didn't say laugh even when there's nothing funny there, but smile is a TOTALLY different situation. Laughing is difficult. Smiling is easy. Here I want to explain to you briefly the difference between smile and laugh.


Smile Vs Laugh.

Smile : You can smile while you're sad, you can smile while you're crying, you can actually smile when you are looking at a picture or listening to a song.  A photo can make us smile, a smile can make us smile.

Laugh : A movie can make you laugh, your friends can make you laugh, a joke can make you laugh but you cannot laugh when you’re down. All you need is a transition between being sad and happy and that is SMILING. :)


Believe it or not, it works on me. Smilling can make my life more meaningful and easier to live. Though it's hard to do at the first time if you are in  not-really-good condition I know, but smilling, at least, can make your soul feels peaceful.

*sigh




Tuhanku Yang Maha Penyayang,

Kini aku mengerti,
aku menjadi jiwa yang damai,
bukan karena aku berhasil memadamkan 
semua kontradiksi di dalam diri aku,

tetapi karena aku justru 
menggunakan kegelisahan hatiku 
untuk menjadikanku lebih sabar 
dan lebih mengerti maksud di balik kesulitan 
yang kau hamparkan sebagai jalan baik dan naikku. 

Tuhanku, 

Aku mohon Engkau mendamaikan aku,
atau menggelisahkanku dengan kesulitan 
yang memuliakanku. 

Bangunkanlah aku sebagai jiwa yang damai, 
yang lebih siap bagi pemuliaan dariMu.

Aamiin

Sunday, November 13, 2016

This is what I'm doing








while I'm waiting for Bayu's slides.. (why are you so long, bayuuuuuuuu!) It's toooooooo night! Fiuuhh

Wednesday, November 9, 2016

Larungan Rindu Karenanya...

Aku akan bergantung pada rindu yang diterpa angin…
Dan terbakar api…
Dan terguyur hujan…
Dan larung meninggalkanku…

Hingga ia menatapku dari atas langit bertabur bintang…
Yang sulit terpana hati…
Yang tak lagi utuh…
Karenanya…


Terima Kasih Untuk Langit Penuh Bintang Malam Ini.

Saturday, November 5, 2016

WHAT IF




We say we love each other. We've known each other. We've given each other advice. We text about everyday. We've liked each other, just at separate times. We can't get over the feeling we have even we've tried our whole brain off to think about make the feeling fades away.


What if everything just real between us? 

What if I confess? Would we be still ending up the same?

What if everything works out right and we end up together? 

What if we were "that" couple... the one that everyone has been waiting for?



What if...





# while listening What If - Colbie Caillat : ".... What if we were made for each other. Born to become best friends and lovers. I want to stay right here in this moment with you over and over and over again. What if this could be a real love A love, a love, yeah.. I don't know what to think. Is this real or just a dream. In my heart is where you'll be. I'll keep waiting till we meet..."

Wednesday, November 2, 2016

Nokturno


Kubiarkan cahaya bintang memilikimu. 
Kubiarkan angin yang pucat dan tak habis-habisnya gelisah. 
Tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu. 
Entah kapan kau bisa kutangkap…

Nokturno - Sapardi Djoko Damono




p.s.
Mencintai adalah mengagumi dengan hati. Mengagumi adalah mencintai dengan pikiran.

Posted via Blogaway

Sunday, October 30, 2016

FREEDOM


Things are going to bring me down. But I'm going to keep on going. I'm going to reach as far as I can, for everything I've never wanted. And I'm not giving up. 
Cause that's what you have to do when your dreams are more important than your fears. 
You go out there and ignore the odds. You focus on one thing; that your dreams come true. 
Get your life, make it worth. 
Feel your own freedom and spirit...





Dear Dickhead, I love you without knowing how, or when, or from where. I love you simply, without problems or pride...





(photo from flickr)

Wednesday, October 26, 2016

Hatiku Selembar Daun


Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, 
biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, 
yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

Hatiku Selembar Daun - Sapardi Djoko Damono

p.s.
I have an idea: let's sacrifice our memories for a great thing called new us. : )

Tuesday, October 18, 2016

A letter to you


Dalam hidup tak ada yang kebetulan. Segala sesuatu dibuat untuk sebuah tujuan. Dari banci diperempatan. Orang gila dipinggir jalan. Wanita kesepian di gang-gang. Tak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Hebatnya, Allah tak punya pilihan untuk menyayangi yang mana dan mana yang tidak. Ia menyayangi semua. Masalahnya, saya terkadang melebihi Allah.  Saya terlalu pemilih. Memilih siapa yang mau saya sayangi dan tidak. Sampai sini saya berpikir, yang Allah siapa, yang manusianya siapa. Malam ini kalau berdoa, minta hati yang lebar lagi untuk menyayangi. Selebar apa? Silakan pilih saja. Saya sih mau selebar globe atau bola dunia. Eh, tunggu! Globe tidak lebar, ia bulat. Oke kalau begitu sayangku ke kamu sebulat globe. Karena bagi saya, kamu adalah dunia saya.

Selamat tidur :)

Sunday, October 16, 2016

Entah Sejak Kapan



Entah sejak kapan kita suka gugup
Di antara frasa-frasa pongah
Di kain rentang yang berlubang-lubang
Sepanjang jalan raya itu; kita berhimpitan
Di antara kata-kata kasar yang desak-mendesak

Di kain rentang yang ditiup angin,
Yang diikat di antara batang pohon
Dan tiang listrik itu; kita tergencet di sela-sela
Huruf-huruf kaku yang tindih-menindih
Di kain rentang yang berjuntai di perempatan jalan
Yang tanpa lampu lalu-lintas itu. 

Telah sejak lama
Rupanya kita suka membayangkan diri kita
Menjelma kain rentang koyak-moyak itu, sebisanya
Bertahan terhadap hujan, angin, panas, dan dingin.

Entah Sejak Kapan- Sapardi Djoko Damono


p.s.
tanpa kamu, kata-kata paling indah pun hanya akan jadi pu-i-si

Saturday, October 15, 2016

TERSERAH


Pernyataan yang paling gue benci, kata TERSERAH. Banyak orang kalo mau ngambil keputusan dan ditanya keputusannya bakal jawab terserah. Pernah mikir kan gimana rasanya dikasih jawaban terserah? Berarti antara iya iya aja , atau iya dan engga. Tapi terkadang kata terserah itu ngebuat hati jadi mumet, prasaan jadi gedeg dan ga jarang jadi gampang naik darah!

Kayak ini yang terjadi tadi, percakapan singkat ini, gue dan seorang temen :

Gue: "Eh gimana nih lo? Jadinya gimana nih kita?
Temen : " Apa ya? Terserah aja deh, gue mah ikut aja"
Gue    : "Ya udah gue cariin deh gampangan nih" 

Udah gue cariin udah gue kasih tau udah gue bantuin eh dia bilang :  GANTI  DEH! INI MAH SUSAH MALES GUENYA.

....................... -GEDEG-....................

Pernah di bilang terserah ama pacar? Yep! Itu lebih nyebelin lagi. Misalkan minta pendapat, contohnya;
Gue : "Yang, gimana? Nanti ngobrol lagi gak nih kita?" (mesti pisah karena ada suatu kerjaan dadakan)
Pacar : "Ya terserah kamu."

Dan walhasil yang minta pendapat bingung, giliran bilang, OH YA UDAH KITA LANJUT SMS AJA YA KALO GITU . Sang diminta jawaban malah berkata dengan nada yang @!%^,  AKU SIH PENGENNYA NGOBROL, TAPI YA TERSERAH SIH KALO KAMU GA MAU NGOBROL SAMA AKU LAGI. BLA BLA BLAAAAA..

....................... -GEDEG-....................

Atau sama nyokap?

Gue : "Mah, mba mau nginep dong dirumahnya ****. Boleh?"
Nyokap : "Terserah."
Gue udah girang tuh, udah siap-siap balik badan mau cabut keatas buat packing dan tiba-tiba dia ngebuntut, KAYA GA PUNYA RUMAH AJA NGINEP-NGINEP DIRUMAH ORANG. SEKALIAN GA USAH PULANG-PULANG LAGI AJA. 
Dan disitu gue langsung mematung, menganga, kesal. Bilang engga aja kaya susah banget!

....................... -GEDEG-....................


Bisa kan ya, langsung jawab aja gituuu, ga usah meng-kambing-hitam-kan kata TERSERAH?! Pas kita sama sama bilang terserah , berarti kita bukan orang yang memiliki pendirian dan bukan orang yang aktif atau berjiwa pemimpin . Ketika kita mengambil keputusan tanpa bertanya 'ada yang punya usul lagi?' itu namanya egois. jadi jangan pernah mengatakan kata terserah , karena kalian sendiri lah yang akan terjebak dalam kata terserah itu. Gue ga suka banget sama orang yang suka ngucapin kata terserah dan mengambil keputusan dengan cepat udah kaya ga mau mikir. Gue lebih suka orang yang tegas dan selalu mikirin orang lain .Coba liat percakapan berikut :
A : "Kita kemana ?"
B: "Gimana kalau kita ke ********* , atau kamu punya usul lain ?"
A : "Gue suka tempat itu , boleh deh ayo ..."

atau ,

A : "Gimana kalau kita ke ********."
B : "Tapi menurut gue mending ke *********"
A : "Oke , kita cari jalan keluanya. Cari yang paling nyaman, yg kita senengin sama-sama."


Gimana?
Ga ada kata terserah disana , dan ga ada kalimat egois yang kalian baca. Yang ngedenger juga ga bakalan naik darah toh? So , permudahkanlah rencana lo-lo pada tanpa kata terserah. Jangan jadiin itu panggilan yang melekat didiri lo.

Kalo boleh gue simpulkan, bahasa lain dari terserah adalah gue ga mau ribet mikirin gituan . Pada kenyataanya, kata itu sudah meracuni kosa kata kita. Bila di tanya pendapat, selalu menjawab terserah. Setelah di beri keputusan, malah protes. Entah apa maunya.
Buat gue sendiri pilihan itu hanya ada 2, IYA atau TIDAK !! Jadi kurangkan lah penggunaan kata terserah kecuali kalo kalian memang sedang dalam kondisi terdesak dan ga punya pilihan lain. Karena terserah bukan sebuah jawaban, melainkan penolakan secara halus atau mengiyakan secara terpaksa :)


Lalu kenapa kata terserah tidak bisa hilang dari perbendaharaan kita?



-dbc

Sunday, October 9, 2016

Ketika Jari-Jari Bunga Terbuka

Ketika Jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata

suatu pagi, di sayap kupu-kupu
disayap warna, suara burung
di ranting-ranting cuaca
bulu-bulu cahaya
betapa parah cinta kita
mabuk berjalan diantara
jerit bunga-bunga rekah…

Ketika Jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata


Ketika Jari-Jari Bunga Terbuka - Sapardi Djoko Damono


Saturday, October 1, 2016

Aku Ingin


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.


Aku Ingin - Sapardi Djoko Damono


p.s. 
hey, Jelek! di sini, di tempatku duduk sekarang, di tempat yang sungguh jauh darimu, cuma ada kita.

Wednesday, September 28, 2016

YANG FANA ADALAH WAKTU


Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi.


YANG FANA ADALAH WAKTU - Sapardi Djoko Damono



p.s.
Dan kata barangkali atau mungkin membuat aku mencintaimu terdengar lebih masuk akal. Seperti Fernando Pesoa pernah bilang, "I write down what I feel in order to lower the fever of feeling."

Sunday, September 25, 2016

The Day Will Come


           Pagi ini, semua cantik. Dan buku kumpulan puisi yang teman saya kasih kemarin justru menjadi sebuah ketergantungan. menyukai syair indah memang sudah dari dulu, tapi ga suka baca nya. Really am not good dalam mendalami sesuatu. someone said to me when I was in SHS, dia bilang bahwa saya bukan tipe org romantis tetapi mencintai suatu keromantisan. AH ! Those words fosilized on my head. I'll share one of Sapardi poem again today. it's all about the faithfulness and immortality.Puisinya ttg cinta sangat touching, ga lebay dan ga membosankan. Good to be the one of the good reasons for starting a good day today :)

The day will come 
When my body no longer exists 
But in the lines of this poem 
I will never let you be alone 

The day will come 
When my voice is no longer heard 
But within the words of this poem 
I will continue to watch over you 

The day will come 
When my dreams are no longer known 
But in the spaces found in the letters of this poem 
I will never tire of looking for you.

=======================================
Hari itu akan datang
Saat ragaku tak lagi ada
Tapi pada baris-baris puisi ini
Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian

Hari itu akan datang
Saat suaraku tak lagi terdengar
Tapi dalam kalimat-kalimat puisi ini
Aku akan terus menjagamu

Hari itu akan datang
Saat mimpiku tak lagi diketahui
Namun dalam ruang-ruang yang ditemukan pada puisi ini
Aku tidak akan lelah mencarimu.


The Day Will Come-Sapardi Djoko Damono





p.s
Kata mamsky, tersenyum adalah cara memeluk diri sendiri tanpa terlihat aneh. Entah darimana Beliau mendapatkan kata-kata itu.
Dan untukmu.. selamat pagi dan tersenyumlah! Kamu terlalu manis untuk disentuh kesedihan sepagi ini. 
Iya, kamu.

Wednesday, September 21, 2016

AGAIN and AGAIN

I know it wouldn't be right to feel this way but then again, I won't and I can't deny the fact that I do think of you a lot as well. It's just so hard to ignore meeting someone like you. I have never met anybody like you. It can be unfair but it's life and it's difficult to talk about.

I'm sure nothing will change though. Even if it would be tough to stop feeling this way. It's hard to think about it. it's tough to deal with it. The fact is it would be impossible for us to be together. It's not hopeless, it's just that there is no certainty or assurance that it would happen but despite all that, it still feels like it will happen and that it will come true. Why is that? I don't want to be this way. It's like I'm lying to myself and to everyone else but why do I keep on falling, falling even more for you? I can't seem to contain myself, thoughts running wild in my head. Whoever thought I would know you? Whoever knew it was possible? Nobody ever expected this. It wasn't part of our desire. Then again, why am I happy? Why am I thinking that everything will be alright? I guess in the end I am contented even if i know this might be wrong.

Why am I having sleepless nights? Do I have to go crazy thinking of things deeply or do I just have to be practical? I have so many questions but I don't know how to answer them.

But okay, just forget those random words. I'm sorry for thinking this way. Don't take it personally. It's true that some people are meant to fall in love with each other... But not meant to be together, right?! Same with me here.
The thing is, I should accept all the changed that happens in my life no matter how bad or worse things get in the end. Yea, it's nice to have someone as good as you in my life, dick.. Thanks for being a great one! :)

Monday, September 19, 2016

Dalam Do'aku


Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang
semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang
hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu
bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang
turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku

Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu

- Sapardi Joko Damono, 1989, Hujan Bulan Juni : Dalam Do'aku



 p.s
For the one I love most, I am just an almost. Just believe me like you believe the death, because both of me and the death will always wait for you...

Thursday, September 15, 2016

It sounds whole lot better..

I just read an article. I thought that it is really thoughtful. And I sum it up, every successful relationship is an arrangement between two parties. Like in business, partners sign business agreements that outline their objectives and expectations. Likewise, romantic relationships can only work if two people agree on what they expect, and what they can give and receive from each other.

Sounds bold, right? :)

Friday, September 2, 2016

You and Me



"Nothing to prove, and it's you and me and all other people. And I don't know why, I can't keep my eyes off of you. What day is it? and in what month? This clock never seemed so alive." You and Me - Lifehouse. 

Pagi ini terasa kacau. Sebenarnya terasa seperti patah hati dengan segala hal yang ditemui. Tidak melulu tentang lawan jenis seperti  yang ada di otakmu ketika membaca kalimat tadi! Tetapi entah kenapa pagi ini saya malah ingin membicarakan cinta. Ya, kali ini cinta ketika kita merasakan cinta lebih tepatnya. Yang perlu diingat adalah, bagi saya, jatuh cinta yang menyebabkan luka cinta tidak akan membuat hidupmu berakhir atau mati. Itu hanya fase hidup. Kita namakan saja fase belajar. Jadi tidak usah takut untuk patah hati karena hatimu terluka karena cinta.

Teringat cerita seseorang yang sangat percaya tentang detail dan tanda ketika sedang merasakan cinta.  Dan membuat saya belajar untuk memahami dua kata tersebut lain waktu. Tetapi pagi ini, ketika saya sedang merasa patah hati karena cinta dan melihat ke luar jendela, melamun. Saya mendengar alunan lagu, yang liriknya saya tuliskan diatas, dari kejauhan. Lagu yang diputar oleh sepupu saya dikamarnya. Saya rasa dia sedang jatuh cinta. Otak pun kemudian berputar. Lagu ini mengingatkan kembali. Semacam tanda. Ya, tiba-tiba saya memikirkan tanda sepagi ini. Membawa saya kembali ke waktu-waktu yang sudah jauh berlalu. Ketika saya dapat mengingat segala sesuatunya dengan detail. Bagi saya detail itu penting. Hal-hal kecil yang bagi orang lain tidak penting.

Bahwa jatuh cinta adalah tentang detail. Bagaimana kamu mengingat sepatu kesayangan. Bau kesayangan. Tatapan mata kesayangan. Senyum kesayangan. Suara kesayangan. Cara mengerutkan alis. Cara berjalan. Cara berbicara. Intonasi. Respon. Semua yang pernah saya catat dalam kepala.

Bahwa ketika saya jatuh cinta saya mencatat segala sesuatunya dengan detail dalam kepala saya. Selalu menginginkannya. Adiksi. Mengingatnya. Dan tidak pernah lupa. Ketika pagi ini, ketika saya mendengar lagu itu kembali. Lifehouse. You and Me. Ada rona hangat yang tiba-tiba menjalar dari hati ke pipi saya. Saya tidak dapat melihat warnanya apa. Tapi saya bisa merasakan hangatnya dengan jelas. Saya membaca itu sebagai tanda. Bukan banyak tanda. Tetapi hanya sebuah tanda.

Jauh di dalam hati saya yang paling dalam saya mulai mempercayai kata-kata orang itu,  bahwa hidup adalah persoalan membaca tanda. Tinggal bagaimana saya menjadi pintar dan membaca tanda-tanda yang datang kepada saya. Masalahnya kadang-kadang saya tidak terlalu pintar.

Barangkali analoginya seperti ini: Tanda yang datang itu seperti teka-teki. Puzzle kecil-kecil. Yang akhirnya akan saya susun sebagai apa. Disesuaikan.

Paling tidak begini, saat ini saya perlu menyiapkan hati ketika tanda-tanda itu datang menghampiri. Saya harus pintar membacanya. Mungkin tanda itu berupa sebuah lagu yang singgah pada kupingmu pada suatu pagi. Lifehouse. You and Me. Dengan pemandangan kota sekitar di pagi hari. Suasana yang masih sepi dan damai di pagi hari. Ada perasaan hangat yang kemudian muncul dari perutmu ke hati lalu ke pipi.

Dan sekarang saya paham dan percaya. Hidup adalah persoalan membaca tanda. Setuju-setuju atau tidak setuju. Tanda-tanda itu akan menghampiri siapapun yang percaya. AH mellow sekali saya pagi ini...




-dbc

Tuesday, August 30, 2016

You Just Have NO Idea



you have no idea, 
no idea of what I feel about you.
of how much I care about you. of how much I think you are amazing and cool.
of what I think we could become. of how much you can make me happy and sad at the same time.

of how much you can make me feel so alive. of the butterfly riot that takes place in my stomach when you talk to me. of how much you make me worry and scared.
you have no idea.


ik, you are not such a good idea...



-dbc


The Sweetest Dream

I'm just like an empty room
Nobody comes and looks for me
All I can do is looking at the dark sky
Outside the window and falling asleep
Whenever that happens...
I fall into our memories ans wander
There's nothing I can do
But if you're okay with it...
Hold me tight
Make me breathe
Hold me tight
Make me dream
Hold me tight
Make me breathe
Hold me tight
Make me dream

Please stay with me...
Like you're dreaming

Saturday, August 20, 2016

Tuhan


....

dia hanya memberiku rasa kagum. untuk saat ini tidak menggebu dan tidak memaksa untuk memiliki siapa-siapa. pun tidak diizinkan-Nya aku merasa sakit ataupun euphoria yang berlebihan :)

Terima kasih Maha Pengasih. aku nyaman dengan cintaMu dan cinta dari keluarga & sahabat-sahabatku.

Friday, August 19, 2016

Don't Fall in Love

you'll have feelings and then everything will be messed up.

Wednesday, July 6, 2016

You again

Two days ago I talked to you again and I lost my breath a little, but I didn't collapse like I would have months ago. I still miss you sometimes, but I'm not drowning anymore and maybe they were all right when they said it gets better.

Thursday, June 16, 2016

Life is Crazy and Scary, but It Goes On.


" Life is too short

Grudges are a waste of perfect happiness

Laugh when you can

Apologize when you should

And let go of what you can't change

Love deeply and forgive quickly

Take chance give everything

And have no  regrets

Life is too short to be unhappy

You have to take the good with the bad

Smile when you are sad

Love what you got

And always remember what you had

Always forgive but never forget

Learn from your mistakes but never regret

People change and things go wrong

But always remember

LIFE GOES ON!

- George Carlin


Sometimes my life doesn't go the way I want it to be. Sometimes it goes rough and messy. So bad that I feel like crying in my room alone while listening to sad mellow songs. My heart falls into pieces. I breathe but I don't feel alive. But that's my life. In life I've learned, that having a bad day is normal. But hey, those tough times won't last forever loh!  That even if we make a mistake and things go wrong, life still goes on. Even if we can't make it right this time, we've learned something. And I know with every mistakes I make, I get one step closer to the great person I want to be.

I know we all have heard 'life goes on!' so many times in our life. And sometimes it loses its meaning. But if George Carlin could write those lines after his wife died, so why do we spend our whole day crying in our room when something bad happened to us? Remember what Jonathan Cook once said, "tough times do not last. Tough people do."


" At the end of each day, good or bad, be thankful. If we never had bad days then the good days wouldn't stand out. "

So yes all we need is to be tough! I hope we all can  keep that in our mind :)


xoxo

dbc

Posted via Blogaway

Monday, March 21, 2016

PUISI DAN SAPARDI

Hari Puisi diperingati setiap tanggal 21 Maret sejak tahun 1999 atas ide dari UNESCO. Tanggal tersebut hanya selang sehari dari hari ulang tahun penyair besar Indonesia favorit saya, Sapardi Djoko Damono, yang genap berusia 73 tahun sehari lalu. Ini dia orangnya: 
pic is from google

Beberapa puisi Pak Sapardi yang pernah saya posting adalah yang tercantik menurut saya. Lihat di label 'Sapardi Djoko Damono' saja ya. Puisi-puisi Pak Sapardi dengan caranya sendiri, entah mengapa dapat membuat saya terharu, kagum, merasa tertampar, dan sekaligus bingung; kok bisa ya bapak ini pintar sekali merangkai kosakata-kosakata sederhana tetapi jadinya sangat indah, tak terlalu kaku dan norak?
Yang saya suka juga dari karyanya Pak Sapardi adalah sepertinya semua hal yang ditemuinya itu bisa aja dirangkaikan kata sama beliau. Saya pernah baca tentang saat beliau sedang menyeberang jalan, bahkan tentang kerikil kecil saja dibuatnya sajak, bagus pula hasilnya. Hebat ya?
Ya pokoknya, sangat direkomendasikan untuk search karya-karya beliau yang lainnya. dan siap-siaplah untuk 'tertampar'. :p

Oke deh!
Selamat hari puisi, Para Penyair!
Selamat ulang tahun, Pak Sapardi.
Terimakasih banyak atas segala inspirasinya, terimakasih banyak atas karya-karyanya, terimakasih sudah membuat saya merinding berkali-kali baca tulisan Bapak. Semoga kebahagiaan selalu menyertai, dan umur Bapak akan selalu diberkahi oleh Yang Maha Kuasa.
Dan terimakasih untuk 'Aku Ingin' mu yang mewarnai. :)



Love,

dbc

Sunday, March 20, 2016

Surat Cinta Istri Eung-Tae Lee


Tidak sengaja sih. Saya browsing karena bosan, kemudian saya menemukan website yang keren yang berisikan simpanan surat-surat yang menarik untuk dibaca lagi. Dan kali ini, saya ingin menceritakan satu surat cinta, yang tentu saja saya dapat dari website tersebut. Surat itu ditulis seorang perempuan yang sedang hamil pada 1 Juni 1586. Dia menulis dalam bahasa Korea, tapi seseorang berbaik hati menerjemahkannya ke bahasa Inggris.



To Won's Father
June 1, 1586

You always said, "Dear, let's live together until our hair turns gray and die on the same day." How could you pass away without me? Who should I and our little boy listen to and how should we live? How could you go ahead of me?
How did you bring your heart to me and how did I bring my heart to you? Whenever we lay down together you always told me, "Dear, do other people cherish and love each other like we do? Are they really like us?" How could you leave all that behind and go ahead of me?
I just cannot live without you. I just want to go to you. Please take me to where you are. My feelings toward you I cannot forget in this world and my sorrow knows no limit. Where would I put my heart in now and how can I live with the child missing you?
Please look at this letter and tell me in detail in my dreams. Because I want to listen to your saying in detail in my dreams I write this letter and put it in. Look closely and talk to me.
When I give birth to the child in me, who should it call father? Can anyone fathom how I feel? There is no tragedy like this under the sky.
You are just in another place, and not in such a deep grief as I am. There is no limit and end to my sorrows that I write roughly. Please look closely at this letter and come to me in my dreams and show yourself in detail and tell me. I believe I can see you in my dreams. Come to me secretly and show yourself. There is no limit to what I want to say and I stop here.

Kamu pasti mampu membayangkan kesedihan semacam apa yang menuntun seorang perempuan menulis surat semacam itu. Kamu tahu? Surat cinta itu ditemukan lebih dari 400 tahun kemudian.

Pada April 1998, arkeolog menemukan peti mati Eung-Tae Lee ketika melakukan penggalian makam kuno di Kota Andong, Korea Selatan. Lelaki itu meninggal ketika masih berusia 30 tahun. Dia adalah salah satu anggota klan kuno Yi Goseong.

Eung-Tae Lee adalah suami perempuan hamil yang menulis surat cinta itu. Suaminya yang masih utuh sebagai mumi ditemukan, dalam peti matinya, di dadanya, dia mendekap surat cinta yang ditulis istrinya.  Di samping kepala Lee, ada sepasang sandal yang dirajut dari kulit rami dan rambut istrinya.



Ah, sedih! Saya, tentu saja, tidak berani mengatakan kesedihan saya sebesar kesedihan perempuan itu ketika menulis surat. *long sigh*


* Catatan: Perihal perempuan yang menulis surat cinta kepada mendiang suaminya itu bisa dibaca di sini.

Sunday, March 13, 2016

Monolog Pagi


Gue: ... ... ... (baca Timeline di social media).  Sampah? Emang ada ya di dunia ini "sampah"? Kasian banget sih orang yang nyebut sesuatu/orang lain itu sampah. Bahkan Hang Ah pernah bilang "No trash calls it/his/herself a trash".

Dia: wowowow, do you really go with that thought? Are you out of your mind?

Gue: menurut lo? Dimana letak moral orang yang mendiskreditkan orang lain dengan mengatasnamakan sesuatu? Trus knapa dia sama sekali gak berpikir tentang posisi dirinya sendiri?

Posted via Blogaway

Sunday, March 6, 2016

Hutan Kelabu


Kau pun kekasihku
langit di mana berakhir setiap pandangan
bermula kepedihan rindu itu
temaram kepadaku semata
memutih dari seribu warna
hujan senandung dalam hutan
lalu kelabu menabuh nyanyian..

Hutan Kelabu -  Sapardi Djoko Damono



p.s.

Setiap hari kamu menemukan cara baru untuk menjadikan aku punya kamu. Di setiap hari itu juga aku kehilangan kemampuan menghindar. Dan yang paling aneh adalah, terkadang ada kalanya aku keluar rumah cuma dengan satu alasan; berharap tiba-tiba bertemu kamu di jalan atau entah di mana. Ilusi itu terkadang membunuh ya?!


Wednesday, February 10, 2016

It's All Love

Yes, today I come up with no poem of Mr. Sapardi, but a story about love. I got this from Jen's Timeline and I think it's good to be a thought for many people who usually ask the same question about, "Am I with the right partner?" 
I promise you, this one is also worth reading. 


During a seminar, a woman asked, "How do I know if I am with the right person?"

The author then noticed that there was a large man sitting next to her so he said, "It depends. Is that your partner?" 
In all seriousness, she answered "How do you know?" 
"Let me answer this question because the chances are good that it's weighing on your mind.", replied the author.

Here's the answer.

Every relationship has a cycle… 

In the beginning; you fall in love with your partner. You anticipate their calls, want their touch, and like their idiosyncrasies. Falling in love wasn't hard. In fact, it was a completely natural and spontaneous experience. You didn't have to DO anything. That's why it's called "falling" in love.

People in love sometimes say, "I was swept of my feet." Picture the expression. It implies that you were just standing there; doing nothing, and then something happened TO YOU.

Falling in love is a passive and spontaneous experience. 

But after a few months or years of being together, the euphoria of love fades. It's a natural cycle of EVERY relationship.

Slowly but surely, phone calls become a bother (if they come at all), touch is not always welcome (when it happens), and your spouse's idiosyncrasies, instead of being cute, drive you nuts. The symptoms of this stage vary with every relationship; you will notice a dramatic difference between the initial stage when you were in love and a much duller or even angry subsequent stage.

At this point, you and/or your partner might start asking, "Am I with the right person?" And as you reflect on the euphoria of the love you once had, you may begin to desire that experience with someone else. This is when relationships breakdown!

The key to succeeding in a relationship is not finding the right person; it's learning to love the person you found.

People blame their partners for their unhappiness and look outside for fulfillment. Extramarital fulfillment comes in all shapes and sizes.

Infidelity is the most common. But sometimes people turn to work, a hobby, friendship, excessive TV, or abusive substances. But the answer to this dilemma does NOT lie outside your relationship. It lies within it.

I'm not saying that you couldn't fall in love with someone else. You could. And TEMPORARILY you'd feel better. But you'd be in the same situation a few years later.

Because (listen carefully to this):

The key to succeeding in a Relationship is not finding the right person; it's learning to love the Person you found.

SUSTAINING love is not a passive or spontaneous experience. You have to work on it day in and day out. It takes time, effort, and energy. And most importantly, it demands WISDOM. You have to know WHAT TO DO to make it work. Make no mistake about it.

Love is NOT a mystery. There are specific things you can do (with or without your partner), Just as there are physical laws Of the universe (such as gravity), there are also laws for relationships. If you know how to apply these laws, the results are predictable.

Love is therefore a "decision". Not just a feeling.



Remember this always: 
God determines who walks into your life. It is up to you to decide who you let walk away, who you let stay, and who you refuse to let GO....!!! 



:)