Monday, March 21, 2016

PUISI DAN SAPARDI

Hari Puisi diperingati setiap tanggal 21 Maret sejak tahun 1999 atas ide dari UNESCO. Tanggal tersebut hanya selang sehari dari hari ulang tahun penyair besar Indonesia favorit saya, Sapardi Djoko Damono, yang genap berusia 73 tahun sehari lalu. Ini dia orangnya: 
pic is from google

Beberapa puisi Pak Sapardi yang pernah saya posting adalah yang tercantik menurut saya. Lihat di label 'Sapardi Djoko Damono' saja ya. Puisi-puisi Pak Sapardi dengan caranya sendiri, entah mengapa dapat membuat saya terharu, kagum, merasa tertampar, dan sekaligus bingung; kok bisa ya bapak ini pintar sekali merangkai kosakata-kosakata sederhana tetapi jadinya sangat indah, tak terlalu kaku dan norak?
Yang saya suka juga dari karyanya Pak Sapardi adalah sepertinya semua hal yang ditemuinya itu bisa aja dirangkaikan kata sama beliau. Saya pernah baca tentang saat beliau sedang menyeberang jalan, bahkan tentang kerikil kecil saja dibuatnya sajak, bagus pula hasilnya. Hebat ya?
Ya pokoknya, sangat direkomendasikan untuk search karya-karya beliau yang lainnya. dan siap-siaplah untuk 'tertampar'. :p

Oke deh!
Selamat hari puisi, Para Penyair!
Selamat ulang tahun, Pak Sapardi.
Terimakasih banyak atas segala inspirasinya, terimakasih banyak atas karya-karyanya, terimakasih sudah membuat saya merinding berkali-kali baca tulisan Bapak. Semoga kebahagiaan selalu menyertai, dan umur Bapak akan selalu diberkahi oleh Yang Maha Kuasa.
Dan terimakasih untuk 'Aku Ingin' mu yang mewarnai. :)



Love,

dbc

Sunday, March 20, 2016

Surat Cinta Istri Eung-Tae Lee


Tidak sengaja sih. Saya browsing karena bosan, kemudian saya menemukan website yang keren yang berisikan simpanan surat-surat yang menarik untuk dibaca lagi. Dan kali ini, saya ingin menceritakan satu surat cinta, yang tentu saja saya dapat dari website tersebut. Surat itu ditulis seorang perempuan yang sedang hamil pada 1 Juni 1586. Dia menulis dalam bahasa Korea, tapi seseorang berbaik hati menerjemahkannya ke bahasa Inggris.



To Won's Father
June 1, 1586

You always said, "Dear, let's live together until our hair turns gray and die on the same day." How could you pass away without me? Who should I and our little boy listen to and how should we live? How could you go ahead of me?
How did you bring your heart to me and how did I bring my heart to you? Whenever we lay down together you always told me, "Dear, do other people cherish and love each other like we do? Are they really like us?" How could you leave all that behind and go ahead of me?
I just cannot live without you. I just want to go to you. Please take me to where you are. My feelings toward you I cannot forget in this world and my sorrow knows no limit. Where would I put my heart in now and how can I live with the child missing you?
Please look at this letter and tell me in detail in my dreams. Because I want to listen to your saying in detail in my dreams I write this letter and put it in. Look closely and talk to me.
When I give birth to the child in me, who should it call father? Can anyone fathom how I feel? There is no tragedy like this under the sky.
You are just in another place, and not in such a deep grief as I am. There is no limit and end to my sorrows that I write roughly. Please look closely at this letter and come to me in my dreams and show yourself in detail and tell me. I believe I can see you in my dreams. Come to me secretly and show yourself. There is no limit to what I want to say and I stop here.

Kamu pasti mampu membayangkan kesedihan semacam apa yang menuntun seorang perempuan menulis surat semacam itu. Kamu tahu? Surat cinta itu ditemukan lebih dari 400 tahun kemudian.

Pada April 1998, arkeolog menemukan peti mati Eung-Tae Lee ketika melakukan penggalian makam kuno di Kota Andong, Korea Selatan. Lelaki itu meninggal ketika masih berusia 30 tahun. Dia adalah salah satu anggota klan kuno Yi Goseong.

Eung-Tae Lee adalah suami perempuan hamil yang menulis surat cinta itu. Suaminya yang masih utuh sebagai mumi ditemukan, dalam peti matinya, di dadanya, dia mendekap surat cinta yang ditulis istrinya.  Di samping kepala Lee, ada sepasang sandal yang dirajut dari kulit rami dan rambut istrinya.



Ah, sedih! Saya, tentu saja, tidak berani mengatakan kesedihan saya sebesar kesedihan perempuan itu ketika menulis surat. *long sigh*


* Catatan: Perihal perempuan yang menulis surat cinta kepada mendiang suaminya itu bisa dibaca di sini.

Sunday, March 13, 2016

Monolog Pagi


Gue: ... ... ... (baca Timeline di social media).  Sampah? Emang ada ya di dunia ini "sampah"? Kasian banget sih orang yang nyebut sesuatu/orang lain itu sampah. Bahkan Hang Ah pernah bilang "No trash calls it/his/herself a trash".

Dia: wowowow, do you really go with that thought? Are you out of your mind?

Gue: menurut lo? Dimana letak moral orang yang mendiskreditkan orang lain dengan mengatasnamakan sesuatu? Trus knapa dia sama sekali gak berpikir tentang posisi dirinya sendiri?

Posted via Blogaway

Sunday, March 6, 2016

Hutan Kelabu


Kau pun kekasihku
langit di mana berakhir setiap pandangan
bermula kepedihan rindu itu
temaram kepadaku semata
memutih dari seribu warna
hujan senandung dalam hutan
lalu kelabu menabuh nyanyian..

Hutan Kelabu -  Sapardi Djoko Damono



p.s.

Setiap hari kamu menemukan cara baru untuk menjadikan aku punya kamu. Di setiap hari itu juga aku kehilangan kemampuan menghindar. Dan yang paling aneh adalah, terkadang ada kalanya aku keluar rumah cuma dengan satu alasan; berharap tiba-tiba bertemu kamu di jalan atau entah di mana. Ilusi itu terkadang membunuh ya?!